27/01/2011

Addict-Version (2)

A naked traveler wannabe!!! Begitulah saya…dari pegunungan, pantai, laut, bahkan mall pun telah menjadi bagian dari perjalanan hidup saya. Baik dengan seorang kawan, rombongan kawan bahkan rombongan ala kunjungan kerja , baik itu lokal maupun interlokal tak luput mewarnai halaman-halaman sehari-hari saya.
Setiap tempat mempunyai cerita tersendiri. Cerita itupun menjadi titik awal bagiamana alam imajiner saya selalu berusaha untuk mengkaitkan satu tempat dengan tempat yang lain. Mengakitkan dalam artian berusaha untuk menyambungkan tempat-tempat itu. Menyambungkan dalam artian selalu berusaha untuk secara kontinu menggali cerita-cerita unik di sekelilingnya. Menggali cerita-cerita untuk dalam artian berusaha untuk menyempatkan diri menyapa tempat yang saya maksud.
Semakin banyak tempat yang saya kunjungi, semakin tinggi pula keinginan untuk menambah koleksi cerita-cerita unik di benak ini. Dan caranya adalah…mari berpergian dan bertraveling ria….

2011 Airlangga MCC Phillip C. Jessup Team, Revealed/unrevealed story for better Airlangga (Seri 1)

Kawan, saya akan bercerita tentang perjalanan kami selama 3 hari mengelilingi medan kompetisi called Phillip C. Jessup. Ssst…actually this is part of my report fellas! (Hope you) enjoy it…

Seri 1: Apa itu Phillip C. Jessup Moot Court Competition?

Phillip C. Jessup Moot Court Competition (Jessup MCC) adalah kompetisi peradilan semu di bidang Hukum Internasional. Kompetisi ini termasuk dalam kompetisi peradilan semu elit dunia. Lebih dari 80 negara telibat dalam kompetisi ini dengan jumlah partisipan hampir 800 Fakultas Hukum atau School of Law yang terlibat. Para mahasiswa dihadapkan dengan situasi bagiamana beracara dalam International Court of Justice (ICJ) sebagai wakil negaranya masing-masing (called agent and co-agent) dimana dituntut untuk menyelesaikan sebuah permasalahan (Moot Problem/Compromis). (begitu singkatnya, further information u may click this http://www.ilsa.org/jessup/ :D).

Bagiamana dengan di Indonesia (Indonesian National Round)? Tahun ini, Jessup MCC memasuki usianya yang ke-10. Memang masih muda apabila dibandingkan dengan negara-negara lainnya, namun usia ke-10 ini adalah bukti bahwa kompetisi ini memasuki usia yang harus semakin diwaspadai bak anak kecil yang semakin beranjak ke usia remaja. Persaingan dari tahun ke tahun semakin ketat. Baik itu PTN maupun PTS mengirimkan delegasi terbaiknya untuk mengikuti kompetisi ini. Di usianya yang ke-10 ini, Jessup MCC telah melahirkan talenta-talenta muda yang sangat luar biasa. Tidak hanya itu saja, kesempatan memperluas network menjadi iming-iming tersendiri. Bagaimana tidak, selain diikuti oleh PTN dan PTS elit di Indonesia, kompetisi ini juga menghadirkan para professional di bidangnya masing-masing sebagai jurinya (the Judges). Ssstt, tidak hanya professional dari Indonesia saja, namun professional dari Negara-negara yang memiliki reputasi sekolah hukum tinggi di dunia.


Bagaimana para mahasiswa ber-Jessup MCC ria? Mahasiswa memposisikan dirinya sebagai Applicant dan/atau Respondent. Mereka beradu argumen untuk meyakinkan juri bahwa argumen merekalah yang paling layak untuk dijadikan pertimbangan. Seperti dalam sidang di pengadilan kita kawan, venue adalah milik para juri, Applicant dan Respondent, plus podium persis di depan juri untuk mengutarakan dan meyakinkan para juri. Pada tahap pertama, agent dari Negara Applicant akan menyampaikan memorialnya dengan durasi kurang lebih 20 menit, untuk kemudian dilanjutkan oleh Co-Agent dalam durasi yang sama. Tahapan selanjutnya adalah penyampaian Pleading dari Agent Negara respondent. Durasi yang sama pun berlaku dalam tahapan ini, begitu juga akan diikuti dengan Co-Agent nya. Seteleh penyampaian memorial dan pleading, lomba dilanjutkan dengan tahap Rebuttal dimana Agent dari Negara Applicant akan keukeh terhadap memorialnya dan dilanjutkan dengan Surrebutal dari agent Negara Respondent. Masing-masing tahapan ini tidak membutuhkan waktu yang lama, antara 3 sampai 5 menit saja. Selain tahapan-tahapan tersebut, para juri wajib dibuat terpukau oleh para pihak. Kalimat kunci dalam hal iji adalah ‘how to convince the judges’. Komponen yang harus dipenuhi untuk itu adalah 1) Material/Substance; 2) Performance; 3) Practice it before the match!
Material /Substance
Apakah yang dimaksud dengan material/substance ini? Kawan, masihkah ingat diatas tadi sudah saya singgung tentang Moot Problem/Compromis. Ya..inilah dasar pembuatan apa yang disebut dengan Memorial. Sebagai perbandingan, kita mengenal istilah ‘pembelaan’ dalam sidang-sidang umum di pengadilan kita. Penguasaan teori Hukum Internasional dan kasus-kasus yang telah diputus oleh ICJ menjadi referensi wajib bagi team. Teori dan kasus-kasus tersebut menjadi bahan awal untuk meracik Memorial. Memang tidak mudah untuk mempraktekkannya. Namun jangan khawatir, pastinya team akan didampingi oleh Advisor atau Coach. Team dan Advisor/Coach akan bersama-sama menyusun Memorial dengan teliti dan seksama (ciee…bahasanya).
Performance
Agree or not, what so called a table manner is such a big deal! To be part of team, your English is ‘everything #1’, what’s next??? ‘Everything #2 ‘is table manner. Memainkan peran sebagai agent haruslah memperhatikan tata cara internasional. Tata cara dalam hal ini adalah teknis diluar subtansi Moot Problem. Cara berbicara, cara berbusana adalah bagian penting untuk mengelabui para juri. Kok mengelabui??? Betul…kadangkala, terdapat team yang secara substansi kurang namun unggul di bagian ini dapat mempengaruhi putusan para juri (haha..sebenarnya ini sangatlah subyektif fella…namun begitulah yang pernah terjadi, sumber: wawancara dari seorang anggota team,medio Januari, 2011, red.) Furthermore, selain penguasaan bahasa Inggris, men-deliver memorial itu juga PENTING!!! (Sok Cinlau bangetlah bahasa guwee…).
Practice it before the match!
Practice makes perfect!!! No need to explain….practice it fella
!!! (Note: thanks to bu Anti, Ph.D atas wejangannya, plus ijin menyadur juga ya bu…”to be a winner rule number 1 is practice n rule number 2 is practice n rule number 3 is practice.... (IL2MCCFHUA@groups.facebook.com, Friday 21/1/2011)”

Begitulah kira-kira gambaran singkatnya. Kalau begitu, mari fella kita ke tahapan selanjutnya (tapi di tahap ini saya tidak akan bercerita banyak…saya mau mandi dulu, hehe). Bagaimana mereka bertanding, siapa akan lawan siapa dan bagaimana penilaiannya (scoring)? Pada tahap ini dikenal dengan Preliminary Round. Jumlah Prelimiary Round tergantung dengan jumlah peserta (team). Bagaimana penilaiannya? Baiklah kawan, saya sudah selesai mandi, mari kita lanjutkan bahasan kita. Proses Preliminary Round dilakukan oleh team sebnayak dua kali. Masing-masing bertanding sebagai Applicant dan sebagai Respondent dengan berhadapan team yang berbeda di tiap sesinya. Kita tidak dapat m,engetahui mengetahui team mana berhadapan dengan team disebabkan sistem yang dipakai adalah sistem undian dengan nomor team dan bukan dengan nama universitas. Dari sini bingungkah kawan? Saya sendiri saja bingung, hehe. Alright, kita masuk di tahapan scoring. Jumlah pertandingan tiap team adalah 2 kali (sebagai Applicant dan sebagai Resspondent), maka nilai maksimal yang dapat diperolah adalah 4-0 dengan asumsi memenangkan semua pertandingan. Namun tidak hanya berhenti disitu saja, pada saat Technical Meeting masing-masing team akan di beritahu oleh panitia terkait dengan Memorial yang sudah dikumpulkan. Memorial tersebut juga akan dinilai dari aspek administrative (persoalan jumlah kata, margin dll…saya sebenarnya kurang begitu ngeh dengan ini…red.) Setelah babak Preliminary selesai, akan dilanjutkan dengan babak Semi Final. Babak semi final ini akan diisi oleh 4 team yang mendapatkan nilai tertinggi alias menang 4-0 dalam setiap sesi. Well, sepertinya saya terlalu nglantur, terlalu banyak ceritanya. Mending ikut sebagai anggota team saja, pasti tahu selengkapnya…(hahaha yo lawas, red.)

--bersambung--27/01/2011

13/01/2011

Addict-Version (1)


Setiap perjalanan adalah hal yang istimewa. Tak terkecuali berpetualang di alam bebas. Begitu banyak momen yang terekam di memori kita. Hingga kemudian menjadi sebuah kewajiban untuk dapat mengulangnya kembali. Namun tidak semua momen itu akan terwujud kembali. Kesibukan, rutinitas, pekerjaan rumah, keluarga... menjadi warna-warna selama menunggu momen petualangan alam bebas versi selanjutnya. Saya menyebutnya Addict-Version.

sby, 13/1/2011

02/01/2011

(what so called) 2011's resolution


30 Desember 2010...malam hari :)

Temans, saya akan mengawali tulisan ini dengan ucapan terima kasih kepada who named can't be mentioned (gak ada alasana apa-apa kecuali LUPA :p), teman saya, sahabat saya, guru dan mentor saya,. Bahwa inspirasi itu tidak bukanlah sebuah kata, bukanlah benda mati, inspirasi adalah spirit, sebuah kekuatan yang menjelma menjadi cambuk bagi seorang pemalas seperti saya. Tulisan ini mungkin tidak istimewa di mata anda sekalian, namun saya percaya tulisan ini akan menjadi tombak bagi saya. Tombak untuk memulai hal yang sangat besar dalam kehidupan saya kelak (amiiiin, cos i do believe it!).

Bahwa makna sebuah tulisan adalah mahakarya dari sebuah pemikiran kita. Saya teringat akan beberapa perjuangan pahlawan nasional kita (temans mari kita sedikit balik ke jaman pelajaran IPS SD yee.. :P), begitu fisik mereka terpenjara, maka tulisanlah yang menjadi nyawa hidup dan perjuangan mereka. Nah dimana titik penting yang harus kita tarik???Mungkin sedikit klise dimana kegiatan tulis menulis ini sebenarnya sudah menjadi keharusan bagi kita, apalagi ketika kita masih menyandang gelar MAHASIAWA (PTN lagiii...hehe), namun akan selesai begitu kita berganti gelar dengan SARJANA (ada juga yang masih produktip kok...saya cuman otokritik kok, hehe!). Berhentinya kegiatan olahraga otak (mungkin) disebabkan oleh banyak hal, urusan inilah, urusan itulah dan urusan-urusan yang lainnya (enak ya jadi si URUSAN, banyak kali orang yang memperhatikan dirimu..huh envy aku!).

Hummm...itulah kronologis awal dari judul tulisan ini, maka paragraf selanjutnya adalah breakdown dari 2 paragraf diatas (hadewww....gak perlu pake gini-ginian juga gak papa kok! capek deh! <-- anak gaul jaman sekarang)

31 Desember 2010, the last day of 2010 <---anak kecil juga tau kok -_*!

Temans, 2 minggu sebelumnya, saya divonis oleh dokter kena gejala typhus. Penyakit yang konon katanya diakibatkan mempunyai tanda-tanda sebagai berikut: 1)adanya masalah di saluran pencernaan; 2)kecapekan; 3)TAKDIR (hehe jangan dianggap serius...ssaya bukan dokter dan bermaksud untuk melucu saja soalnya :P, klo gak lucu ya gak usah senyum2 dewe!). Selama 2 minggu tersebut saya dianjurkan untuk bedrest. (sebuah anjuran yang sangat jauh dari kata MENYENANGKAN menurut kamus saya). Bedrest pertama saya habiskan di sebuah kamar yang sangat sempit untuk ukuran saya yang suka menyimpan barang-barang memorabilia (awas klo ada yang bilang nyampah!!!). Bedrest kedua saya habiskan di rumah tercinta (Jl. Sugihwaras No. 139). So? (ini mau kemana sih ceritanya???). Well temans, itu hanya cerita tentang sakit saya saja kok (ada yang protes???, sila bilang KAMPRET saja dalam hati :p)

21.30 waktu kamar saya,
Saya teringat kembali dengan apa yang saya pikirkan sehari sebelumnya. Ada agenda penting yang harus saya ciptakan dengan matang. Agenda ini harus saya capai di tahun 2011 besok!. Begitu selesai sholat isya' (hihihi....maap saya klo sholat isya seneng molorr...kan waktunya paling panjang, anda semua seetuju kannn??? GOTCHA!).

Resolusi, ya...ada sebuah resolusi (begitulah menurut KAMUS BESAR BAHASA PERGAULAN MASA KINI, cetakan kedua, 2010) yang harus dijalankan. Saya menyebutnya dengan 3S yaitu SAYA yang tahu, SAYA yang merencanakan, dan SAYA yang menjalankan. Dengan berujar BISMILLAHIRROHMANIRROHIM dan ijin dari ALLAH SWT saya bertekad to make it all comes true!.

terima kasih and love you temans,
WISH ME LUCK

Sby, 2/1/2011